DISDIKBUD NATUNA — Memasuki hari ketiga rangkaian penilaian lapangan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Natuna bersama Badan Pengelola Geopark Nasional (BPGN) Natuna mendampingi Tim Evaluator Geopark Nasional mengarahkan perhatian mereka pada sektor pendidikan, Jumat (25/7/2025). Fokus ini menjadi bagian penting dalam mendorong Geopark Natuna menuju pengakuan sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp).
SMP Negeri 2 Bunguran Timur menjadi tujuan awal kunjungan pada hari tersebut. Di sana, rombongan disambut hangat oleh pihak sekolah yang turut mendukung integrasi edukasi Geopark dalam kegiatan belajar mengajar.
Dalam sambutannya, Lukman Hakim menekankan pentingnya pengenalan konsep Geopark sejak dini kepada para pelajar. Ia menyampaikan bahwa sekolah memiliki peran besar dalam menyemai kesadaran akan pentingnya pelestarian warisan geologi, budaya, dan keanekaragaman hayati yang dimiliki Natuna.
“Kami ingin agar siswa tidak hanya mengenal geosite dari teori, tetapi mampu melihat langsung dan memahami bahwa potensi geologi, budaya, serta keanekaragaman hayati yang kita miliki di Natuna adalah warisan yang patut dijaga. Semangat mereka dalam belajar tentang Geopark akan menumbuhkan rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap lingkungan,” ujar Lukman.
Sementara itu, perwakilan Tim Evaluator Nasional turut menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya pendidikan sebagai salah satu pilar utama dalam pembangunan Geopark yang berkelanjutan. Mereka menilai bahwa keterlibatan institusi pendidikan menjadi langkah strategis untuk memperluas pemahaman dan partisipasi masyarakat terhadap Geopark.
Tim juga menegaskan dukungan terhadap pengembangan materi pembelajaran Geopark yang disesuaikan dengan kondisi lokal. Modul-modul edukatif ini dirancang mulai dari jenjang PAUD hingga perguruan tinggi, agar pembelajaran tidak hanya bersifat teoritis, melainkan kontekstual dan mudah diterapkan oleh para guru.
Upaya ini juga diharapkan menjadi sarana efektif dalam menyebarluaskan nilai-nilai Geopark ke seluruh lapisan masyarakat, dimulai dari dunia pendidikan. Dengan demikian, sekolah-sekolah di wilayah Natuna dapat menjadi motor penggerak dalam menyebarkan wawasan dan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan berbasis Geopark.
(DISDIKBUD/HF)